Transaksi keuangan yang dianggap aman saat ini adalah melalui Paypal. Bahkan transaksi melalui Paypal tidak bisa diendus oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Demikian disampaikan mantan Bankir yang juga pengusaha Peter F. Gontha dalam Seminar bertema Tren e-Money Pertajam Persaingan Operator VS Bank di Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (23/6/2011).
Menurut Peter, saat ini masyarakat memang lebih menyukai melakukan transaksi melalui pembayaran non-uang karena dianggap paling aman dari pencopetan dan perampokan. Sayangnya, perampokan dan pencopetan saat ini terjadi melalui Teknologi.
"Krimilitas pencopetan dan perampokan melalui sekarang melalui IT, pemalsuan PIN," ungkapnya.
Peter menilai salah satu alat pembayaran yang paling aman saat ini adalah melalui PayPal. "PayPal bisa melakukan transaksi dengan cepat, nggak ada yang tahu jumlah rekening kita, nggak ada yang tahu berapa besar transaksi kita," ujarnya.
Namun, lanjut Peter, saking amannya kerahasian transaksi para penguna fasilitas ini, PPATK tidak dapat masuk guna melacak proses transaksi seseorang melalui Pay Pal.
"Bahkan PPATK gak bisa menelusuri rekening kita," ungkapnya.
Ketua Perbanas Sigit Pramono menyatakan transaksi tidak menggunakan uang/ e-Money memang tidak bisa dihindari.
"Zaman ini, e-money merupakan kebutuhan masyarakat yang tidak bisa dihindarkan. Itulah sebabnya tumbuh masyarakat yang menggunakan uang non tunai, less cash society," ujarnya.
Namun, tambah Sigit, Bank Indonesia perlu menyiapkan berbagai fasilitas dan antisipasi dalam pembayaran elektronik tersebut sehingga tidak merugikan masyarakat dan negara.
"Kemudahan selalu menimbulkan persoalan baru, yaitu keamanan transaksi. Perbanas siap dengan BI bagaimana kita bisa menyiapkan antisipasi perangkat peraturan karena kalau tidak konsekuensi akan sangat besar," pungkasnya.