Ciuman bibir seringkali menjadi elemen penting untuk pengungkapan rasa bagi mereka yang sedang dimabuk asmara. Di balik kenikmatannya, ciuman bisa menyimpan potensi negatif berupa reaksi alergi.
Menurut American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI), ciuman bisa memicu terjadinya alergi makanan. Itu umumnya terjadi ketika ciuman dilakukan usai mengonsumsi makanan atau obat bisa membuat alergi pasangannya.
"Sistem kekebalan tubuh orang alergi atau sangat sensitif mungkin bereaksi keras saat mendeteksi makanan atau obat yang tersisa di bibir, di dalam mulut, atau yang diekskresikan dalam air liur, setelah penyerapan dalam sirkulasi," kata Dr. Sami Bahna, President of ACAAI, seperti dikutip dari Galtime.com.
Gejala alergi bisa bermacam-macam. Misalnya berupa pembengkakan bibir atau tenggorokan, ruam dan gatal-gatal. Tetapi ada cara sederhana untuk menghindarinya. "Sikat gigi, berkumur dan menahan untuk tidak berciuman selama beberapa jam bisa jadi cara untuk menghindari alergen yang diekskresikan dalam air liur," Bahna menambahkan.
Bahkan pada beberapa orang, reaksi alergi dipicu bahan kimia dalam spermisida, pelumas, lateks atau bahkan air mani pasangan. Beberapa wanita mengalami ruam dan gatal-gatal karena alergi saat berhubungan seksual dengan pasangannya.
"Mungkin banyak yang menderita alergi, baik sehabis berciuman atau berhubungan seksual, tetapi mereka cenderung malu memeriksakannya. Padahal dengan mengetahui pemicunya alergi bisa segera diatasi dengan lerg pengobatan yang tepat," kata Bahna.